Monday, July 19, 2010

Menunaikan tugas panggilan

Tulisan singkat ini saya buat setelah menyaksikan foto-foto kebaktian funeral Christina Mandang di STTJ.

Minggu lalu dalam khotbah saya menceritakan sepotong kehidupan Henry Martin (1781-1812), seorang misionari yang melayani di India bekerja sama dengan William Carey. Henry, seperti kita, pernah mengalami pergumulan yang berat dalam pelayanan. Ia pernah merasa begitu enggan dan susah hati untuk pergi bagi Tuhan. Tubuh yang sakit-sakitan hanya menambah berat beban bagi langkah-langkahnya. Di atas semua itu, ia juga pernah merasa patah hati.

Pacarnya, Linda, yang dinanti-nanti, tidak jua membalas surat sampai 15 bulan. Giliran membalas, isinya adalah sebuah penolakkan. Dengan fasilitas postal yang minimal ala ’jadoel’ (jaman doeloe), mereka berjuang memelihara cinta jarak jauh, Inggris-India, agar tetap menyala. 5 tahun lamanya mereka berharap suatu hari keadaan dapat berubah. Namun keadaan tak berubah, dan surat terakhir yang ia tulis buat Linda, yang tertinggal bagi kita, ditulisnya 2 bulan sebelum ia meninggal. Henry tak sempat lagi melihat pacarnya di bumi. Akan tetapi, kematian nampaknya bukan apa yang paling ia takuti. Menemui pacarnya juga bukan apa yang paling ia inginkan dalam hidup.

Kerinduannya yang terdalam ialah memperoleh Kristus, karena baginya, memperoleh Kristus merupakan nilai yang tak dapat ditandingi dengan apapun di dunia (baca Filipi 3:7-11).

Bagian akhir dari isi suratnya benar-benar menggugah dan mengiang terus dalam benak saya sampai saat ini.

“Whether life or death be mine, may Christ be magnified in me! If he has work for me to do, I cannot die.” // Baik hidup maupun mati, kiranya Kristus diagungkan dalamku! Jika Ia masih mempunyai pekerjaan untuk kutunaikan, aku takkan mati.

Dengan kata lain, jika aku masih hidup berarti Tuhan masih mempunyai pekerjaan untuk kutunaikan. Tugas Henry Martin sudah tunai, meski ia baru 31 tahun. Pekerjaan Christina Mandang baru selesai beberapa minggu lalu, di usianya yang ke-38. Kita yang masih bernafas dan bertenaga, apakah kita masih mengerjakan tugas panggilan kita dengan setia?

No comments:

Post a Comment