Wednesday, November 12, 2014

How Do You Define Sacrifice?

Hello prens,
Hari ini saya mau diskas sedikit soal sacrifice. Saya mulai dengan pertanyaan. Ketika kita berbicara mengenai sacrifice, apa yang ada dalam benak kita? Apa yang kita sacrifice bagi orang lain, bagi Tuhan?

X bilang, saya sacrifice waktu hiburan saya buat anak saya.
Y bilang, saya sacrifice bonus saya buat relative saya yang sedang butuh uang di Indonesia.
Z bilang, saya sacrifice makan di restoran minggu ini buat persembahan khusus di gereja.

Saya kok jadi wonder, sadarkah kita kalau sacrifice yang kita bicarakan ini bukan sacrifice yang dibicarakan dalam Alkitab? Karena yang kita maksud dengan sacrifice tidak lain adalah letting go (melepas-merelakan) kelebihan kita, yang boleh ada, boleh tidak, yang kemungkinan kalau tidak ada malah lebih baik buat hidup kita.

Lalu, apa yang Alkitab katakan mengenai sacrifice? Baca Kejadian 22:9-10! That’s one example.

Sacrifice memang bisa berarti macam-macam bagi masing-masing kita. Tapi satu yang tidak mungkin tidak ada dalam sacrifice yang biblical: it hurts.

What do you think? How do you measure sacrifice?

Thursday, July 24, 2014

Celestial tourism

Berikut ini diskusi dengan Pak Armin tentang Rev. Park Yong Gyu yang konon pernah diangkat ke surga dan neraka.

Armin:
Dear Pak Agus,

Ini linknya kesaksian Rev. Park Yong Gyu, semoga bermanfaat.

Salam,
Armin

Saya:
Dear Pak Armin,

Will God forgive me if I don't forgive my offender?

Berikut ini diskusi saya dengan Pak Armin tentang pengampunan Tuhan dan pengampunan manusia.

Armin:
Dear Pak Agus,

Ngomong2 soal kita harus mengampuni orang karena kita sudah diampuni oleh Tuhan, saya setuju sekali dan sangat alkitabiah. Tapi seperti saya dua kali sebutkan waktu memimpin liturgi tentang kita harus mengampuni untuk bisa menerima pengampunan dari Tuhan itu sangat jelas di Alkitab dan diucapkan oleh Yesus sendiri:

Matius 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

Salam, 
Armin

Saya menjawab:
Dear Pak Armin,

ONCE SAVED ALWAYS SAVED

Percakapan dengan Bp. Armin di bawah ini terjadi setelah saya mengirim link ke artikel Matt Slick: http://carm.org/scriptural-proof-christians-cannot-lose-salvation

Email dari Bp. Armin:
Dear Pak Agus,
Yang kita bahas ini memang hal sangat ruwet dengan pemikiran kompleks. Matt Slick mengatakan kalau tidak semua kehendak Bapa terjadi. Tetapi kehendak Bapa di dalam Yesus itu pasti akan terjadi. Dia berpikir tentang kepatuhan Yesus saja dan tidak melihat keterlibatan manusia sama sekali.

Saya berpikir ketika Yesus menjalankan kehendak Bapa itu, Dia mengemban kehendak Bapa sebagaimana Dia sedang menjalankan kehendakNya sendiri karena Yesus dan Bapa adalah satu. Jadi apakah semua kehendak Yesus terjadi di bumi yang melibatkan manusia? Kalau kehendak Bapa saja tidak semua terjadi?

Pak, mengenai doa Bapa kami tentang pengampunan dosa yang kelihatannya jauh lebih sederhana dibandingkan masalah keselamatan bisa hilang atau tidak, kita masih berbeda pendapat, kok kelihatannya sangat sulit ya untuk belajar Alkitab.

Salam,
Armin

Saya menjawab:
Dear Pak Armin,

Tuesday, July 8, 2014

Berdoa bagi orang yang kita kasihi

hari pertama // kepuasan dalam Allah yang menetap

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
Di hadapan-mu ada sukacita berlimpah-limpah,
Di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. (Mazmur 16:11)

Hal terutama yang dapat kita doakan bagi orang yang kita kasihi adalah agar mereka dapat dipuaskan dalam Allah selama-lamanya. Di tangan kanan-Nya ada nikmat senantiasa, dan di hadirat-Nya semata ada kepenuhan sukacita. Minum dari mata air lain hanya akan melipatgandakan kesedihan (Mazmur 16:4). Karena itu, kita harus berdoa agar orang yang kita kasihi memperoleh kepuasan yang terdalam hanya di dalam Allah.

Bapa, aku berdoa kiranya Engkau menolong (suami/isteri/anak/orangtua)-ku untuk memperoleh kepuasan yang terdalam hanya di dalam diri-Mu. Selamatkan ia dari mencari kepuasan dan kenikmatan dalam hal-hal lain, tolong aku membimbing ia dalam kesukaanku akan Dikau. Di tangan kanan-Mu ada sukacita berkelimpahan. Tolonglah aku untuk sungguh percaya ini dan hidup seturut dengannya. Dalam nama Yesus, Amin.

Saturday, June 7, 2014

Voting on Election Day

Dear IRECTers,

Pada June 12 nanti - btw, hari ini due date for registration - beberapa dari kita (Canadian citizens) akan melakukan vote dalam provincial election. Berikut ini beberapa hal yang saya pikir baik untuk kita pertimbangkan.

1. Keterlibatan Kristen dalam politik sangat penting. Kita dipanggil untuk menjadi warga negara yang baik. Oleh karena itu, marilah vote dengan serius, hati-hati dan bijak. Sebelum memilih, pelajari parties dan candidates yang akan kita vote. Perhatikan juga isu-isu yang terkait. Yang paling penting bukanlah pengalaman votenya. Yang paling penting adalah apa yang sesungguhnya vote kita usahakan.

2. Ketika memilih, penting untuk kita ingat bahwa kita tidak berjanji atau bahkan mengikat hati nurani kita pada siapapun atau partai apapun. Kita tidak sedang membuat deklarasi bahwa kita mencintai kandidat tertentu dan setuju dengannya luar dan dalam. Sebaliknya, kita memilih untuk KEBAIKAN UMUM (Common Good).

Sebagai pendatang dan perantau di dunia ini (istilah Petrus), kita mendekati setiap Election sebagai kesempatan untuk mengusahakan kesejahteraan kota di mana kita berada (Yeremia 29:7).

Jadi, ketika kita memilih kita mesti bertanya: “Bagaimana saya dapat, dengan vote saya, mengusahakan apa yang saya percaya merupakan peran dan tujuan pemerintahan terbaik sesuai dengan Firman Tuhan?” Vote yang saya lakukan hanyalah salah satu cara untuk membuat pandangan saya akan pemerintahan dan hidup yang baik (the good life) dapat diusahakan dan direalisasikan.

3. Ketika kita melakukan vote kita memilih kandidat yang tidak ideal. Selama Yesus Kristus bukan kandidatnya, setiap Kristen pasti memilih orang yang tidak sempurna. Saya tidak mengatakan kita harus vote Jesus for MPP or even premiere.

Yang saya hendak katakan adalah kita tidak boleh ignore soal karakter dan moralitas kandidat kita. Jika ia korup atau tdk tepercaya, jika kompas moralnya selalu kacau dan pengertiannya mengenai benar-salah sering keliru, kita tidak seharusnya menaruh percaya pada kemampuannya memerintah dengan bijak dan adil.

4. Kita tidak harus selalu memilih partai yang sama. Mungkin ada occasions di mana kita dapat menyimpulkan bahwa partai tententu lebih sesuai dengan visi kristiani kita in the long run.

5. Sebagai warga negara Canada “temporer” kita menanti Sang Raja yang sudah bangkit dari kematian datang untuk membarui langit dan bumi di mana kasih, kebenaran dan keadilan berkibar-kibar(2 Petrus 3:13). Apapun hasil election nanti, kita dapat tetap tenang dan percaya penuh pada kebaikan Sang Bapa yang berdaulat, yang duduk bertahta di surga dan yang dengan mulia dan misteri melakukan apa yang Ia pandang baik.

Sekian dulu dari saya. Selamat memilih!

In Christ,
Pastor Agus