Monday, July 26, 2010

Favoritisme

Without the solitude of heart, our relationships with others easily become needy and greedy, sticky and clinging, dependent and sentimental, exploitative and parasitic, because without the solitude of heart we cannot experience the others as different from ourselves but only as people who can be used for the fulfillment of our own, often hidden, needs.

[Favoritisme. Kalau orangtua punya anak favorit, guru punya murid favorit, gembala juga punya domba favorit. Tapi apa sebenarnya yang membuat kita mem-favorit-kan orang-orang tertentu? Karena mereka lebih 'subur' daripada yang lain? Lebih indah? Suka memberi atau memuji? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita memerlukan the solitude of heart. Kita tak bisa meresponinya ketika kita tengah sibuk melayani. Oleh karena itu, kita perlu menyendiri, bukan hanya secara jasmani, tetapi juga secara batiniah. Apa yang kita cari dan inginkan dari orang-orang yang kita layani? Nouwen benar, tanpa hati solitude, kita tak bisa mengalami orang lain sebagai yang lain, yang berbeda dari diri kita, tetapi hanya sebagai orang yang bisa kita pakai demi untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kita yang seringkali tak nampak.]

Henri J. Nouwen, Reaching out: the three movements of the spiritual life (Garden City, NY: Doubleday & Company, Inc., 1975), p. 30.

No comments:

Post a Comment