Monday, July 19, 2010

Jangan sia-siakan kanker anda


Diterjemahkan dari http://www.desiringgod.org/ResourceLibrary/TasteAndSee/ByDate/2006/1776_Dont_Waste_Your_Cancer/

Tulisan John Piper ini originally didampingi oleh tulisan atau komentar David Powlison. Saya tidak menerjemahkan bagian Powlison, hanya Piper. Selamat membaca!

Jangan Sia-siakan Kanker Anda oleh John Piper

[John Piper didiagnosa mendapat kanker prostat pada 11 Januari 2006. Ia menjalani operasi dengan sukses pada 14 Februari 2006.]

Saya menulis ini menjelang operasi prostat. Saya percaya pada kuasa Allah untuk menyembuhkan - baik dengan mukjizat maupun dengan pengobatan. Saya percaya mendoakan untuk kedua macam penyembuhan itu benar dan baik. Kanker tidak disia-siakan ketika ia disembuhkan oleh Allah. Ia memperoleh kemuliaan dan itulah sebab mengapa kanker ada. Jadi tidak berdoa untuk kesembuhan bisa menyia-nyikan kanker anda. Akan tetapi kesembuhan bukan rencana Allah bagi setiap orang. Dan ada banyak cara lain untuk menyia-nyiakan kanker. Saya berdoa untuk diri saya sendiri juga bagi anda agar kita tidak menyia-nyiakan penderitaan ini.

Anda akan menyia-nyiakan kanker anda, jika …

1. Anda tidak percaya bahwa itu adalah rancangan Allah bagi anda.
Tidaklah cukup mengatakan bahwa Allah hanya memakai kanker kita tetapi tidak merancangnya. Apapun yang Allah izinkan, Ia izinkan dengan suatu alasan. Dan alasan itu adalah rancangannya. Jika Allah mengetahui bahwa perkembangan molekuler akan menjadi kanker, ia bisa menghentikannya atau tidak. Jika ia tidak menghentikannya, Ia pasti mempunyai maksud tertentu. Oleh karena Ia bijaksana tanpa batas, kita dapat menyebut maksud ini sebuah rancangan. Setan itu riil, nyata, dan menyebabkan banyak kesenangan dan penderitaan pula. Kendati begitu, ia bukanlah yang tertinggi. Maka, ketika ia menyerang Ayub dengan barah yang busuk (Ayub 2:7), Ayub menganggapnya sebagai penderitaan yang berasal dari Allah dan penulis kitab ini menyetujui, “Mereka … menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan Tuhan kepadanya” (Ayub 42:11). Jika kita tidak percaya bahwa kanker kita dirancang oleh Allah bagi kita, maka kita akan menyia-nyiakannya.

2. Anda percaya itu kutukan dan bukan kasih karunia.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” (Galatia 3:13). “Tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel” (Bilangan 23:23). “Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela” (Mazmur 84:12).

3. Anda mencari penghiburan dari perkiraan-perkiraan anda ketimbang dari Allah.
Rancangan Allah dengan kanker kita tidak untuk melatih kita membuat perhitungan rasionalistik mengenai apa yang mungkin terjadi. Dunia memperoleh penghiburan dari perkiraan-perkiraan mereka sendiri. Tidak begitu dengan Kristen. Sebagian menghitung jumlah kereta perang mereka (berapa persen bisa bertahan hidup) dan sebagian lain menghitung jumlah kuda mereka (efek samping dari pengobatan), namun kita percaya dalam nama Tuhan, Allah kita (Mazmur 20:7). Rancangan Allah jelas dari 2 Korintus 1:9, “Kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, melainkan hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” Tujuan Allah dengan kanker kita (di antara ribuan hal-hal baik lainnya) adalah untuk menyingkirkan hal-hal yang selama ini menopang hati kita agar kita bisa bergantung sepenuhnya pada-Nya.

4. Anda menolak untuk berpikir tentang kematian.
Kita semua akan mati, jika Yesus menunda kedatangan-Nya kembali. Tidak mau berpikir tentang apa yang akan terjadi kelak ketika kita meninggalkan hidup ini dan berjumpa dengan Allah adalah kebodohan. Pengkhotbah 7:2 berkata, “Pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.” Bagaimana kita dapat memperhatikannya jika kita tidak bersedia memikirkannya? Mazmur 90:12 berkata, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Menghitung hari-hari berarti memikirkan tentang betapa sedikit hari-hari itu dan bahwa mereka akan berakhir. Bagaimana kita bisa memperoleh hati yang bijaksana jika kita menolak memikirkan hal itu? Sungguh sia-sia, jika kita tidak berpikir mengenai kematian.

5. Anda berpikir bahwa “mengalahkan” kanker berarti bertahan hidup dan bukan mencintai Kristus.
Rancangan-rancangan Allah dan setan dengan kanker kita tidaklah sama. Setan merancang untuk menghancurkan kasih kita bagi Kristus. Allah merancang untuk memperdalam kasih kita bagi Kristus. Kanker tidak menang jika kita mati. Ia menang jika kita gagal mencintai Kristus. Rancangan Allah adalah agar kita berhenti menyusu pada dunia dan berpesta dalam kecukupan Kristus. Rancangannya dimaksud untuk membantu kita dapat merasa dan berkata, “segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya.” Dan untuk mengetahui bahwa oleh karena itu, “hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 3:8; 1:21).

6. Anda menggunakan waktu terlalu banyak untuk membaca mengenai kanker dan tidak cukup waktu untuk membaca mengenai Allah.
Tidak salah untuk mengetahui tentang kanker. Ketidaktahuan jelas bukan kebajikan. Kendati begitu, ketertarikan untuk mengetahui lebih banyak dan kekurangan gairah untuk mengenal Allah lebih dalam adalah gejala ketidakpercayaan. Kanker dimaksud untuk mengingatkan kita akan realitas Allah. Kanker dimaksud untuk menumbuhkan minat dan perjuangan yang terdapat dalam ajakan, “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan” (Hosea 6:3). Kanker dimaksud untuk mengingatkan kita akan kebenaran Daniel 11:32, “Umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.” Kanker dimaksud untuk menjadikan kita seperti pohon beringin yang kokoh dan takkan goyah, “Yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mazmur 1:2-3). Alangkah sia-sia kanker kita jika kita membaca tentang kanker siang dan malam dan bukan tentang Allah.

7. Anda tenggelam dalam kesendirian alih-alih memperdalam hubungan anda dengan afeksi yang jelas.
Ketika Epafroditus membawa oleh-oleh dari gereja Filipi kepada Paulus ia menjadi sakit dan hampir mati. Paulus memberitahu jemaat Filipi, “Ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit” (Filipi 2:26). Sungguh suatu respon yang luar biasa! Tidak dikatakan mereka tertekan karena ia sakit, tapi bahwa ia tertekan karena mereka mendengar ia sakit. Itulah macam hati yang Allah harapkan dapat tercipta dengan kanker: sebuah hati yang amat peduli dan penuh kasih sayang bagi orang lain. Jangan sia-siakan kanker kita dengan menarik diri dari orang lain.

8. Anda berdukacita seperti mereka yang tidak berpengharapan.
Paulus menggunakan kata-kata ini dalam kaitannya dengan mereka yang kehilangan orang-orang tercinta: “Kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.” (1 Tesalonika 4:13). Ada dukacita atas kematian. Bahkan pada orang percaya yang mati, ada kehilangan yang temporer - kehilangan tubuh, kehilangan orang yang dikasihi, dan kehilangan pelayanan di bumi. Namun kedukaan tersebut berbeda - ia dipenuhi dengan harapan. “Terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan” (2 Korintus 5:8). Jangan sia-siakan kanker kita dengan berdukacita seperti mereka yang tidak memiliki harapan ini.

9. Anda memperlakukan dosa tanpa keseriusan seperti sebelumnya.
Apakah kita masih tertarik pada dosa-dosa seperti sebelum kita mengalami kanker? Jika demikian, kita menyia-nyiakan kanker kita. Kanker dirancang untuk menghancurkan selera untuk berbuat dosa. Keangkuhan, keserakahan, nafsu birahi, kebencian, dendam, ketidaksabaran, kemalasan, kegemaran menunda – semua ini adalah musuh yang hendak dilawan oleh kanker. Jangan hanya berpikir untuk berperang melawan kanker. Berpikir juga untuk berperang bersama kanker. Semua yang telah disebutkan di atas adalah musuh yang lebih jahat daripada kanker. Jangan sia-siakan kekuatan kanker untuk mengalahkan musuh-musuh ini. Biarlah kehadiran kekekalan membuat dosa-dosa yang dilakukan dalam waktu nampak tak berarti. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” (Lukas 9:25).

10. Anda gagal memakainya sebagai sarana untuk bersaksi tentang kebenaran dan kemuliaan Kristus.
Orang-orang Kristen tak pernah berada di suatu tempat oleh karena kebetulan belaka. Ada alasan-alasan mengapa kita bisa berada dalam situasi dan kondisi tertentu. Pertimbangkan apa yang Yesus katakan mengenai keadaan yang menyakitkan dan tak direncanakan ini: “Kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi” (Lukas 21:12-13). Begitu pula dengan kanker. Ini akan menjadi kesempatan untuk bersaksi. Kristus layak tiada taranya. Inilah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa ia layak lebih daripada kehidupan. Jangan sia-siakan!

No comments:

Post a Comment