Tuesday, February 19, 2013

Biblical Fasting

Fasting is a full body action.
Baca Psalm 35:13-14! Daud melibatkan tubuhnya ketika berdoa. Ia berpuasa dan mengenakan pakaian kabung. Ia melakukannya untuk menunjukkan kesungguhannya pada Allah. Jadi, puasa juga dapat dipahami sebagai intensification of prayer, atau embodiment of prayer.

Beberapa kutipan mendukung gagasan puasa sebagai a full-body action.

John Calvin:
Whenever men are to pray to God concerning any great matter, it would be expedient to appoint fasting along with prayer. Their sole purpose in this kind of fasting is to render themselves more eager and unencumbered for prayer . . . with a full stomach our mind is not so lifted up to God. // Ketika kita berdoa kepada Allah untuk urusan yang serius, mungkin kita perlu berdoa dan berpuasa. Maksud utama puasa ini adalah untuk menyatakan diri kita lebih sungguh dan bebas, tidak dibebani hal-hal lain, lebih berfokus, untuk berdoa. . . dengan perut kenyang pikiran kita tidak begitu terangkat pada Allah.
Andrew Murray, pendeta Reformed di Cape Town, South Africa:
Fasting helps us to express, to deepen, and to confirm the resolution that we are ready to sacrifice anything, even ourselves, to attain the Kingdom of God. // Puasa membantu kita mengekspresikan, memperdalam, dan menegaskan tekad bahwa kita siap mengorbankan apapun, bahkan diri kita sendiri, untuk memperoleh Kerajaan Allah.
John Piper, pendeta Bethlehem Baptist Church:
They (the saints) were hungry enough for God’s leading that they wanted to say it with the hunger of their bodies and not just the hunger of their hearts. // Mereka begitu lapar akan pimpinan Allah sehingga mereka ingin mengatakannya dengan kelaparan tubuh dan tak hanya dengan kelaparan hati.
Fasting is a response to a grievous sacred moment of life.
Puasa sebagai respon terhadap momen hidup yang amat penting dan serius, serta tak jarang menyebabkan kita menderita.


A: Sacred Moment

Death
Sin
Fear
Threats
Needs
Sickness


B: Response



Fasting

C: Results

Life
Forgiveness
Safety
Hope
Answers
Health

Puasa biblical menekankan A - B. Bukan tidak ada C: Results. Tapi C tergantung dari kehendak Allah, dari apakah kita in tune tidak dengan kehendak dan rencana-Nya.

Jika kita hanya menekankan movement B - C, maka puasa kita menjadi alat manipulasi. Dan itu bukan puasa biblical. Puasa instrumental, iya. Puasa biblical adalah puasa responsive. Ketika suatu peristiwa terjadi, maka umat Allah berdoa dan berpuasa, menyatakan isi hati mereka.

Is this the time for fasting?
Baca Matthew 9:14-17!

PRE-JESUS
JESUS
CHURCH
KINGDOM
Fasting
Feasting
Rhythm of Fasting and Feasting
Feasting

Ya, inilah saat kita berpuasa. Kita berpuasa karena kita merindukan Yesus yang akan datang kembali. Saat ini kita content tapi masih longing for more of Him. Kita ingin melihat kedatangan-Nya dalam kemuliaan, membarui segala sesuatu, menghadirkan Kerajaan-Nya di muka bumi.

John Piper dalam Hunger for God, berkata:
The more deeply you walk with Christ, the hungrier you get for Christ . . . the more homesick you get for heaven . . . the more you want “all the fullness of God” . . . the more you want to be done with sin . . . the more you want the Bridegroom to come again . . . the more you want the Church revived and purified with the beauty of Jesus . . . the more you want a great awakening to God’s reality in the cities . . . the more you want to see the light of the gospel of the glory of Christ penetrate the darkness of all the unreached peoples of the world . . . the more you want to see false worldviews yield to the force of Truth . . . the more you want to see pain relieved and tears wiped away and death destroyed . . . the more you long for every wrong to be made right and the justice and grace of God to fill the earth like the waters cover the sea.

If you don’t feel strong desires for the manifestation of the glory of God, it is not because you have drunk deeply and are satisfied. It is because you have nibbled so long at the table of the world. Your soul is stuffed with small things, and there is no room for the great. God did not create you for this. There is an appetite for God. And it can be awakened. I invite you to turn from the dulling effects of food and the dangers of idolatry, and to say with some simple fast: “This much, O God, I want you.”

Friday, February 15, 2013

Yummy Bacon

Folks, if Tulip doesn't really work for you, or you just don't get it, my suggestion is try Bacon. I like bacon better so far. In fact, I like it so much. What??? Oh, don't worry, my friends. It won't make you fat. Just try it first, ok, ok, ok?


Tuesday, February 12, 2013

Rabu Abu

Masa Prapaskah mulai lebih awal tahun ini dengan Rabu Abu jatuh pada 13 Februari. Masa ini bukan sekadar masa kita berpantang (abstinence). Pertanyaan lebih penting untuk kita renungkan bersama di masa ini adalah Bagaimana kita bertobat dan berpulang pada Allah dengan segenap hati? Disiplin-disiplin apa yang dapat membantu kita selama hari-hari yang kita khususkan ini?

Mungkin baik kita bertanya pada diri sendiri:
o Bagaimana saya melakukan penyelidikan diri (self-examination) dan pengakuan dosa (confession) begitu rupa sehingga membawa kesadaran akan keadaan diri saya sebenarnya di hadapan Allah? (Mazmur 51:6)
o Bagaimana saya akan memberi? (Matius 6:2, 3)
o Bagaimana saya akan berdoa? (Matius 6:5-13)
o Siapa yang perlu saya maafkan dan dari siapa saya perlu memohon pengampunan? (Matius 6:14, 15)
o Bagaimana saya akan berpuasa? Apa yang perlu saya pantangi supaya membuka ruang lebih besar bagi Allah? (Matius 6:16-18)
o Apa harta duniawi yang amat lekat dengan saya dan bagaimana saya melepasnya demi berpartisipasi dalam pekerjaan Allah? (Matius 6:19-21)
o Bagaimana saya berdamai dengan Allah dan bagaimana saya terlibat dalam pelayanan pendamaian di masa Prapaskah? (2 Korintus 5)
o Bagaimana saya mempraktekkan “kerahasiaan” agar saya melaksanakan disiplin rohani ini secara lebih intensional? (Matius 6:1, 5, 16-17)