Tuesday, November 16, 2010

Tentang pendampingan

Tugas seorang rohaniwan adalah mendampingi orang yang sedang menderita, berbagi dengan kesusahannya, menyelami nyeri dan absurditas yang ia rasakan, berjalan dengannya menuruni lembah kekelaman. Seorang rohaniwan tak dipanggil untuk mengangkat penderitaan orang lain, meminimalkan, atau meringankan bebannya. Model atau tauladan kita ialah Yesus Kristus yang bersedia menanggung penyakit kita; memikul kesengsaraan kita (Yesaya 53: 4). Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh seorang rohaniwan sebenarnya mengintensifikasi kapasitas orang yang sedang menderita untuk menyelami penderitaannya; memampukan ia untuk merasakan nyeri; menyobek tirai yang membentang di antara kehidupan dan sakit. Seorang rohaniwan yang berupaya menukar pendampingan melewati lembah kekelaman ini dengan placebo atau obat tenang tak lain ialah seorang pengecut. Atau dengan metafor lain: Melakukan itu sama seperti menggambar graffiti di dinding lembah kekelaman untuk menarik perhatian orang yang sedang berjuang melaluinya.

Sumber:
Eugene H. Peterson, Five smooth stones for pastoral work (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1992), pp. 135-136.

No comments:

Post a Comment